Kopdar: Kumpul-Kumpul Di Nürburgring 2025
Walau jauh di Jerman, kita tidak tidak lupa dengan budaya otomotif Indonesia. Akhir bulan Juli lalu, kita mengadakan acara kopdar untuk para pecinta mobil asal Indonesia di Jerman - dan gak ada lokasi yang lebih cocok dibanding Nürburgring, desa kecil di tengah Region Eifel yang dikenal sebagai “desa motorsport”.
Di hari sabtu yang hektik kita bertemu dan sama-sama menikmati suasana permobilan dan motorsport di Nürburgring. Pagi kita dimulai di tikungan Brünnchen sambil menonton para Porsche, BMW M dan Ringtool lainnya yang melewati tikungan “Youtube-Corner”.
Mobil-mobil kita diaspora Indonesia didominasi dengan merk Eropa, tapi tetap beragam selera. Dari BMW M135i manual yang paling bertenaga diantara kita-kita, 3-series E46 - mobil kesukaan semua enthusiast baik di Indonesia atau di Jerman - sampai mobil khas JDM Daihatsu Copen dan Subaru BRZ.
Dari mulai ngobrol-ngobrol di pinggiran sirkuit, di siang hari kita semua juga turun ke sirkuit untuk satu putaran. Di tengah hari sabtu yang padat, pasti banyak kecelakaan dan sirkuit harus beberapa kali ditutup. Waktu menunggu sirkuit buka dipenuhi antrian macet panjang sampai mobil-mobil mati mesin ala mudik ke Puncak - tapi semua dipenuhi mobil performance dengan plat nomor dari seluruh Eropa.
Setelah menunggu sirkuit buka kembali yang rasanya berjam-jam, kita pun akhirnya masuk ke track dan langsung berkumpul di pit T13 atau Sabine-Schmitz-Kurve.
Setelah semua mobil berkumpul, kita lanjut menikmati sirkuit secara grup - walau pada akhirnya kita pun terpisah karena ramainya yang memutar di Nürburgring di hari Sabtu.
Sehabis lap kita banyak nongkrong di area sekitar, bercakap-cakap dan saling berbagi. Hari yang akan susah dilupakan - belum pernah gue bisa ke Nürburgring dan nongkrong dengan orang-orang Indonesia sebanyak ini.